Next

Selasa, 18 Mei 2010

Besar Kepala Menghancurkan Karier


Jakarta - Dunia kerja adalah tempat berkumpulnya berbagai manusia dengan latar belakang serta sifat yang berbeda-beda. Mereka pun memiliki ego masing-masing.

Namun berhati-hatilah saat ego tersebut justru berubah menjadi sifat besar kepala, karena di dunia kerja, sifat itu akan sangat merugikan Anda.

Memiliki kemampuan lebih dibanding rekan kerja adalah suatu hal yang positif. Anda pun sah-sah saja jika ingin menunjukkan kemampuan itu di depan tim dan rekan kerja. Namun ingat batasannya.

Jika kemampuan yang Anda tunjukkan bisa membuat yang lain termotivasi, tentunya itu akan memberikan manfaat, tetapi jika cara Anda menunjukkannya justru membuat yang lain merasa terintimidasi, maka hal itu akan merusak suasana kerja.

Hal yang paling buruk, tak akan ada rekan kerja yang mau berada dalam tim yang sama dengan Anda. Hal itu akan berdampak buruk bagi kelangsungan karir.

Jika Anda berada di level manajemen, ada baiknya untuk menjadi pendengar yang baik. Anda harus ingat bahwa setiap orang, termasuk bawahan Anda memiliki kemampuan dan kelebihan tersendiri. Jangan pernah menganggap remeh apapun masukan dari mereka.

Jadilah pendengar yang baik. Siapa tahu, justru masukan-masukan dari mereka akan menjadi jalan keluar yang brilian untuk masalah perusahaan. Anda pun akan menjadi panutan yang baik bagi para bawahan.

Percaya diri memang suatu hal yang dibutuhkan di dunia kerja. Tapi jangan berlebihan karena Anda hanya akan terlihat congkak. Kerjakan saja seluruh tugas semaksimal mungkin. Tak perlu menggembar-gemborkan keberhasilan. Penghargaan akan datang sendiri jika Anda memang dianggap berprestasi.

Intinya, besar kepala adalah sifat yang tak perlu dibawa di dunia kerja atau di manapun. Tak akan ada yang tahan untuk bergaul dengan orang yang tak bisa menghargai orang lain. Saat tak ada lagi yang menganggap Anda, maka disitulah kehancuran karir dimulai.

Ngunduh Wohing Pakarti

Lali Marang Sangkan Paraning Dumadi - Bakal Ngunduh Wohing Pakarti

Demikian pepatah yang paling mahsyur dikalangan kita. Seringkali kita mendengar dan mengucapkan itu tetapi jarang yang memahami maknanya. Lali Marang Sangkan Paraning Dumadi-Bakal Ngunduh Wohing Pakarti adalah kiasan yang sangat dalam, digambarkan kepada sesuatu hal yang sedang berjalan atau sudah terjadi. Maksud pepatah ini adalah seseorang yang lupa akan masa lalunya. Keberhasilan dan kesuksesan seseorang tidak bisa terlepas dari campur tangan orang lain. Bisa juga diartikan ketika Anda melakukan suatu usaha yang dibangun bersama-sama kemudian Anda sukses dan Anda lalu lupa akan kebersamaan itu maka Anda akan dikategorikan dalam kiasan ini. Alangkah baiknya jika Anda memiliki kesuksesan dan membagikan bagi orang lain, bukan mengerdilkan atau mengucilkan. Banyak orang-orang sukses yang tidak akan pernah sukses sebab dia memiliki kesombongan dan keangkuhan. Ingatlah bahwa kehidupan ini akan berputar, tidak akan selamanya di atas dan selamanya di bawah. Kebijakan dan kesuksesan akan lebih berwarna jika disiram dengan kerendahan hati dan sadar diri. Rumongso biso yo kudu biso rumongso lan ngrumangsani. Sesuatu yang Anda miliki bukanlah hak milik Anda, ia hanyalah hak sewa yang suatu saat nanti akan diambil sama "Yang Memiliki" itu, artinya Anda harus selalu ingat bahwa kesuksesan, karir, harta yang melimpah pasti akan diambil sama "Yang Memiliki" itu. Pasrahkan dan tawakalkan apa-apa yang sudah Anda kerjakan, walau Anda dicaci, dimaki, diejek, dihina, suatu saat nanti ia akan berpulang kepada yang mencaci, memaki, mengejek, menghina itu sendiri. Niatkan hati Anda untuk lurus dan ikhlas, Anda tidak usah khawatir terhadap apa-apa yang sudah berjalan dengan mengharap ridho Allah. Yakinlah dan yakinilah bahwa suatu saat Anda akan mengalami perputaran roda kehidupan dan akan mati tanpa membawa apa-apa kecuali amal Anda.

Semarang Fun Fishing Club - FishyForum

Semarang Fun Fishing Club - FishyForum

Semarang Fun Fishing Club (SFFC) merupakan sarana belajar memperdalam ilmu mancing, berkumpul, menambah teman dan mempererat persaudaraan sesama Pemancing.