Next

Kamis, 04 November 2010

USAHA WISATA MANCING DI LAUT

Pada umumnya berusaha dibidang hobby adalah usaha yang sangat bagus dan sangat prospek, sebab pasarnya adalah orang-orang yang senang-senang. Orang yang senang terhadap sesuatu rela membayar mahal untuk kesenangannya, namun harus dilihat hobby apa yang penggemarnya banyak dan di kalangan masyarakat menengah ke atas. Wisata mancing digemari oleh banyak kalangan menengah keatas yang benar-benar kecanduan terhadap hobby yang satu ini. Maka merupakan peluang yang bagus untuk berbisnis di bidang wisata mancing ikan laut ini. Banyak faktor pendukung yang menguntungkan bagi pengusaha yang tertarik pada bisnis ini di negara kita (Indonesia), lautan yang luas, nelayan yang banyak sebagai tenaga ahli dan pulau-pulau yang indah yang berjumlah ribuan. Sehingga sangat menarik bagi para penggemar mancing di laut untuk berpetualang mencari ikan dan singgah di pulau-pulau kecil yang indah. Sungguh peluang yang sangat disayangkan jika disia-siakan, laut merupakan kekayaan Indonesia yang sangat luas. Terbukti semua penyedia jasa ini yang ada sekarang kewalahan melayani para pecandu hobby ini, sampai membikin waiting list. Setiap wisatawan harus memesan dan menunggu beberapa bulan, bahkan ada yang sampai 4 bulan ke depan penuh jadwalnya. Ini membuktikan bahwa masih sangat sedikit orang yang berbisnis dibidang wisata mancing ini.

Para wisatawan mancing ini berani membayar Rp4.000.000,- perhari untuk biaya operasional, alat pancing dan pelayanan. Rata-rata minimal dibutuhkan 3 hari untuk explore ke wilayah-wilayah laut yang merupakan titik-titik pemancingan. Peluang usaha ini sangat baik dikerjakan di daerah Lombok Nusa Tenggara Barat, karena merupakan daerah tengah-tengah Indonesia. Sehingga para wisatawan yang kebanyakan berasal dari jawa tidak merasa terlalu jauh, namun mereka dapat mengexplore wilayah-wilayah timur Indonesia yang memiliki laut yang kaya akan ikan dan masih perawan dan memiliki pulau-pulau kecil yang indah. Bagus juga dikerjakan di daerah Jawa Barat seperti Pelabuhan Ratu dengan tujuan mancing di laut selatan dan Anyer untuk tujuan mancing di selat Sunda, wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur di daerah pantai selatan, selat Bali dan laut selatan Bali. Wilayah Jawa dan Bali memiliki keunggulan jarak yang tidak jauh dari para penggemar wisata mancing yang kebanyakan para boss yang tinggal di Jawa tapi lebih menantang dan berpetualang di daerah timur Indonesia. Harus dibuatkan rumpon atau terumbu karang buatan yang dilepas pada kedalaman 1500 meter dan kedalaman tersebut dapat ditemukan di wilayah laut selatan Indonesia dan wilayah selat-selatnya. Kemudian diberi tanda dengan pelampung letak terumbu karang buatan tadi. Dengan demikian para wisatawan dijamin mendapatkan hasil pancingan yang banyak dan besar yang akan membuat mereka kecanduan.

Langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini
Mencari kapal ukuran panjang 15 meter dan lebar 3,5 meter memiliki mesin cadangan berupa mesin tempel berkekuatan 40 PK (Horse Power) untuk dibeli.
Mencari tukang yang ahli membuat rumpon (terumbu karang buatan) untuk memesan satu unit, kemudian mencari wilayah yang memiliki kedalaman 1500 meter untuk menempatkan rumpon tadi. Usahakan wilayah penempatan rumpon ada pulau-pulau kecilnya (Gili) yang tidak terlalu jauh untuk dijadikan tempat persinggahan jika ingin istirahat sambil menikmati hasil tangkapan.
Meletakkan rumpon pada wilayah kedalaman 1500 meter yang sudah direncanakan dan ditentukan sebelumnya. Peletakan rumpon ini dilakukan 2 bulan sebelum memulai usaha ini sehingga pada saat memulai rumpon tadi sudah berisi ikan-ikan yang siap ditangkap.
Mencari dua orang nelayan profesional yang ahli dan berpengalaman untuk dijadikan pekerja yang melayani wisatawan. Kemudian melakukan pemasaran.

Proses kerja usaha ini
Pemesanan jasa ini minimal 3 hari sampai seminggu sebelumnya, paket yang paling cepat adalah paket 3 hari mancing sebab perjalanan menuju dan kembali dari rumpon saja bisa menghabiskan waktu sehari semalam dengan sisa 2 hari untuk memancing dan bertualang di Gili. Namun jika wisatawan memesan paket lebih dari 3 hari mka itu terserah mereka mau memesan paket berapa hari harus dilayani.
Wisatawan melakukan pembayaran uang muka pada saat mereka memesan dan melunasinya sebelum berangkat.
Melakukan persiapan berbagai peralatan mancing, persiapan logistik sesuai jumlah wisatawan (maksimal 4 orang) dan berapa lama mereka memancing.
Membuat dokumentasi berupa foto dan video dengan mengikuti perjalanan mancing tersebut untuk disebarkan (foto-foto dan video dokumentasi) di internet sebagai strategi pemasaran, dengan demikian anda dapat mengontrol para pekerja apakah mereka melayani para wisatawan dengan baik. Dengan pelayanan yang baik dan hasil tangkapan yang banyak dan besar akan membuat para wisatawan senang dan bangga menceritakan petualangan mereka pada pecandu-pecandu wisata mancing lainnya sehingga berakibat baik untuk pemasaran.

Modal yang dibutuhkan 
Pembelian kapal lengkap dengan peralatan mancing seharga Rp100.000.000,-.
Pembelian mesin cadangan (mesin tempel 40 PK) Rp35.000.000,-.
Biaya pembuatan rumpon dan penempatannya pada kedalaman 1500 meter Rp25.000.000,-.
Total jumlah modal yang dibutuhkan Rp160.000.000,-
Keuntungan yang dihasilkan
Tarif yang dibayar wisatawan adalah Rp4.000.000,- dikurangi biaya operasional Rp500.000,- (logistik, bahan bakar dan keperluan lainnya) per hari dan gaji 2 orang pekerja Rp1.200.000,- per hari, maka keuntungan yang dihasilkan perhari adalah Rp4.000.000,- dikurangi Rp1.700.000,- sama dengan Rp2.300.000,-.

Dalam waktu setahun dapat beroperasi selama delapan bulan, namun dihitung rata-rata dalam setahun dapat beroperasi hanya enam bulan saja, maka total keuntungan yang didapat selama setahun adalah Rp69.000.000,- (hasil keuntungan sebulan) dikali 6 bulan sama dengan Rp414.000.000,-.
Dalam jangka waktu setahun modal anda akan kembali dua kali lipat.

Pemasaran
Sebarkan jasa yang ditawarkan dalam usaha ini kepada para penggemar wisata mancing ini melalui teman-teman yang sudah melakukan bisnis ini di wilayah lain dan sebarkan pula melalui internet dengan menunjukkan dokumentasi foto-foto pada forum-forum penggemar mancing seperti fishyforum.com.
Pada dasarnya pasar usaha ini tidak sulit karena merupakan usaha kegemaran yang penggemarnya kebanyakan sudah kecanduan.

Penutup
Usaha ini memang memerlukan modal yang lumayan besar dan orang yang mau melakukannya harus memiliki hobby mancing juga! Ketika anda ikut turun ke laut anda tidak mabuk laut (terbiasa). Namun jika hanya tertarik keuntungan bisnis ini, bisa diserahkan kepada seseorang yang dipercaya untuk mengontrol dan mendokumentasikan sehingga anda tidak perlu ikut turun ke laut.

Selama kita selalu mensyukuri karunia Allah dengan memanfaatkan karunia tersebut dengan cara yang benar dan halal maka Allah akan menambahkan karunianya kepada kita insyaAllah! Amin!
Wassalamualaikum

Muaz Tsabit
Referensi :
Tsabit Saleh
Rusydi Yusuf
www.fishyforum.com

Lestarikan Lokasi Mancing dengan Rumpon


Memancing sebagai hobi memang menyenangkan jika sasaran ikan yang diburu terkail, tetapi tidak menutup kemungkinan justru kegiatan mancing menjadi menjenuhkan ketika ikan-ikan yang ditunggu tidak datang menghampiri alias tidak dapat ikan sama sekali.
Untuk mendatangkan ikan agar mau berkumpul di suatu lokasi memang perlu biaya dan pengorbanan yang cukup besar. Marlin Fishing Club Surabaya yang sudah eksis sejak tahun 1993, mempunyai komitmen tinggi untuk melestarikan lokasi mancing yang jadi favoritnya dengan membuat rumpon secara berkala.
Hampir tiap 4-6 bulan sekali dapat dipastikan menurunkan rumpon, agar ikan-ikan yang jadi sasaran mancing terus berkumpul dan saat turun mancing tidak pulang dengan tangan hampa.
MFC biasa membuat rumpon dari drum-drum bekas yang dirangkai dengan pohon bambu atau daun kelapa dengan pemberat batu-batu besar, sehingga menancap di dasar laut, akhirnya seperti tumbuhan hidup yang menjulang ke atas. Rata-rata kedalaman tempat menurunkan rumpon antara 40-60 meter dari permukaan laut.
Bagkan pernah saat tahun 2006 membuat rumpon yang cukup besar di kawasan tersebut yaitu menurunkan petikemas yang sudah rusak beberapa buah, dan hingga sekarang rumpon-riumpon itu masih ditempati ikan, khususnya kakap merah, kerapu, putihan dan jenis ikan-ikan dasar lainnya.
Tidak kurang 62 titik rumpon yang diturunkan MFC dan hingga sekarang masih terus dipelihara dengan menambah rumpon-rimpon baru di kordinat yang sudah ada. Tentu saja agar tidak kehilangan jejak MFC menggunakan GPS untuk mengetahui letak rumpon yang ada.
Dengan hotspot serbanyak itu tentu saat turun mancing tidak pernah pulang dengan tangan hampa, pasti dapat ikan, karena jika di rumpon yang satu tidak dapat pindah ke rumpon lain dan pasti diantara rumpon itu pasti ada yang dihuni banyak ikan.
Menurut Nur Ali sang nakoda kapal sekaligus pawang MFC, untuk mendeteksi rumpon yang sudah hiolang atau berkurang cukup muda, biasanya klo sudah dua-tiga kali ditempati mancing gak dapat ikan berarti rumpon itu sudah hilang atau hancur.
Hilangnya rumpon bisa disebabkan banyak hal, bisa karena lapuk, terbawa arus atau tertimbun lumpur. Jika lokasinya bagus tetapi rumpon sudah habis akan ditambah lagi, dan tidak lama ikan-ikan akan berkumpul kembali dalam waktu yang relatif cepat sekitar 1-2 bulan


Tidak ada komentar: